Kisah Haru Guru yang Menyabung Nyawa di Jembatan Gantung demi Mengajar

Selamat Datang Dan Salam Sejahtera untuk guru-guru semua KEMENDIKBUDGO.COM- Lusia, seorang guru di SD Negeri Nomor 27 Sungai Manyan, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, harus berjuang melawan derasnya air sungai ketika akan berangkat mengajar.

Perjuangan itu terekam dalam sebuah foto yang diunggah akun Facebook Askiman Sintang, yang tak lain adalah Wakil Bupati Kabupaten Sintang.

"Perjuangan seorang guru di pedalaman terpencil perhuluan kayan demi mencerdaskan kehidupan bangsa," demikian tulisan yang menyertai foto yang diunggah Askiman.

Dalam foto itu, terlihat sosok Lusia yang mengenakan seragam batik berwarna putih sedang meniti jembatan yang terbuat dari sebatang bambu dengan beberapa tiang sebagai pegangan.

Kepada Kompas.com, Askiman menuturkan, sosok Lusia dalam foto yang diunggahnya tersebut mulai mengajar dari tahun 2002 sebagai guru kontrak di daerah hingga tahun 2006.

"Kemudian pada tahun 2007 ia menjadi CPNS dan diangkat sebagai PNS pada tahun 2009 dengan golongan IIIb," ujar Askiman mengawali ceritanya.

Sekolah yang menjadi tempat Lusia mengajar memiliki 6 tenaga pengajar, termasuk kepala sekolah.

"Sebetulnya jarak dari rumah Lusia ke sekolah tidak terlalu jauh, kendalanya kalau banjir ya melewati sungai itu, selalu airnya di atas jembatan yang ada, jembatan itu sudah lumayan lama dibangun mungkin sekitar 20 tahun lalu," ungkap Askiman menuturkan apa yang disampaikan oleh Lusia.

LANJUT BACA HALAMAN 2

Belum ada Komentar untuk "Kisah Haru Guru yang Menyabung Nyawa di Jembatan Gantung demi Mengajar"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel